Peluang dan Prestasi
Selain dikenal sebagai pusat perdagangan, Makkah juga dikenal sebagai tempat suci oleh bangsa Arab. Disana terdapat bangunan tua yang dikenal dengan Ka’bah. Hanya saja sejak era Amr bin Luhaiy, Ka’bah menjadi kotor. Ka’bah dikelilingi oleh banyak berhala (360 berhala). Jadilah Makkah sebagai tempat peribadatan banyak kalangan termasuk mereka yang masih menganut agama Ibrahim.
Pada bulan-bulan haji, bangsa Arab dan seluruh penjuru jazirah Arab berdatangan ke Makkah untuk mengerjakan ritual keagamaan menurut cara mereka masing-masing. Disinilah Nabi Muhammad menyampaikan ajaran Islam.
Berita ini terdengar oleh orang Yahudi dan Nasrani yang menunggu-nunggu munculnya seorang nabi. Diantara mereka yang tertarik adalah sekelompok orang dari suku Khozroj yang berasal dari Yatsrib.
Akhirnya pada musim haji berikutnya datanglah 12 orang penduduk Yatsrib berbai’at kepada Rasulullah untuk bertauhid, menahan diri dari mencuri, berzina, dan membunuh anak-anak, serta taat dalam kebaikan. (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad) Peristiwa ini dikenal dengan Bai’at Aqobah I. Kemudian Rasulullah mengutus Mus’ab bin Umair untuk mengajarkan Islam disana.
Pada musim haji berikutnya, jamaah haji dari Yatsrib semakin bertambah. Ada 75 orang (72 laki-laki dan 3 perempuan) menyatakan beriman kepada Rasulullah dan berjanji membelanya sebagaimana membela keluarga dan harta mereka. Peristiwa ini dikenal dengan Bai’at Aqobah II.
***
Meraih kesuksesan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Agar dakwah diterima, haruslah melewati tantangan dan rintangan. Selain itu, harus pandai-pandai membaca peluang yang ada. Tidak ada keberhasilan dicapai dengan mudah.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah sangatlah tepat. Beliau pandai membaca peluang dengan memanfaatkan musim haji berdakwah kepada orang-orang yang memang sudah menunggu kehadiran seorang nabi seperti yang tertera dalam kitab mereka. Dan ini adalah langkah awal titik cerah perkembangan Islam.
Waktu sedikit, peluang yang ada begitu sempit. Jangan sampai kehilangan peluang, Kerena peluang begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. (gusWAH)