Salah satu kebiasaan Bangsa Arab atas kelahiran seorang bayi adalah mencarikan ibu susu. Awalnya Aminah menyusui sendiri Muhammad kecil selama beberapa hari. Lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah. Kemudian Aminah menitipkan untuk disusui kepada Halimah Sa’diyah.
Allah menakdirkan Halimah untuk menyusui Muhammad kecil setelah ia bertekad untuk meninggalkan Makkah. Ia kembali untuk mengambil Muhammad kecil. Awalnya tidak suka, karena Muhammad kecil dilahirkan dalam keadaan yatim. Tetapi setelah berada dalam asuhan dan mendapatkan keberkahan untuk dirinya dan keluarganya, ia meminta kepada Aminah agar Muhammad kecil dibiarkan tinggal beberapa waktu di rumahnya, yang pada awalnya ditolak disusui oleh semua wanita. Awalnya Halimah tidak tulus. Ia lalai dari kebaikan yang telah disiapkan nantinya yang ia tidak tahu.
***
Seandainya kita mau merenung dan berfikir; pasti di setiap apa yang telah Allah takdirkan, di dalamnya terdapat hikmah dan maslahat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “. . . Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Dr. Muhammad Sulaiman al-Asyqar dalam Zubdatul Tafsir Min Fathil Qadir, menyebutkan bahwa dalam ayat ini terkandung beberapa hikmah dan maslahat. Seorang hamba ketika ia tahu bahwa sesuatu yang ia benci terkadang mendatangkan kebaikan yang ia sukai, dan kebaikan yang ia sukai terkadang mendatangkan keburukan yang ia benci. Sesungguhnya ia belum menjamin sesuatu yang buruk mendatanginya dari arah yang baik, dan ia tidak pula mengetahui sesuatu yang baik akan datang dari arah yang ia benci. Hal itu dikarenakan ketidaktahuannya akan kejadian yang akan datang dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dari perkara itu apa yang tidak pernah diketahui oleh hamba-Nya.
Lihatlah taqdir dengan kacamata nikmat dan rahmat. (gusWAH)