Abrahah dan pasukan bergajah adalah kisah sejuta umat. Sebuah pasukan datang dengan kekuatan besar dari Yaman, kemudian Allah ta’ala hancurkan mereka.
Ada sebuah percakapan antara Abdul Muthalib dengan Abrahah. Abrahah telah merampas dua ratus ekor unta miliknya. Abdul Muthalib menghadapnya dan menyampaikan keperluannya, yaitu agar untanya dikembalikan.
Maka Abrahah berkata: ”Apakah engkau berbicara kepadaku tentang dua ratus ekor unta yang telah kurampas dan membiarkan rumah ibadahmu? Aku datang untuk menghancurkannya dan engkau tidak membicarakan hal tersebut.”
Abdul Muthalib berkata: “Aku adalah pemilik unta, sedangkan rumah itu juga mempunyai tuan yang akan melindunginya.”
Abrahah berkata: “ Dia tidak akan bisa melindunginya dariku.”
Abdul Muthalib berkata: “Dia akan melindunginya darimu dan dari siapa saja.” (Sejarah Lengkap Nabi Muhammad, Abul Hasan ‘Ali al-Hasani an-Nadwi)
Kisah dihancurkannya pasukan bergajah oleh Allah ta’ala diceritakan dalam al-Quran surat al-Fil:
- Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
- Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
- Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong.
- Yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yanng dibakar.
- Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
Di tahun itu pula, lahirlah Nabi Muhammad. Sebagian menyebut bahwa kelahirannya sekitar lima puluh hari setelah tragedi pasukan bergajah.
Hancurnya pasukan bergajah menjadikan bangsa Quraisy semakin mulia. Karena mereka tidak perlu melakukan perlawanan, Allah ta’ala-lah yang membela mereka.
Sesungguhnya Islam-lah yang telah memuliakan mereka. Andai saja tidak ada Islam, maka mereka tidak akan mulia. Melalui Islam-lah mereka menjadi mulia. Sehingga siapa saja yang berpegang teguh kepada Islam, niscaya Allah akan memuliakannya.
Semoga …. (gusWAH)