Mertua Terbaik
Pada bulan Ramadhan tahun 2 Hijriyah, terjadilah perang Badar. Rasulullah bersama 313 orang laki-laki, 2 ekor kuda, dan 70 ekor onta. Diantara pasukan tersebut terdapat Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan beberapa sahabat senior. Sementara itu jumlah pasukan Quraisy 1.000 orang lebih, termasuk diantaranya sekelompok tentara pilihan dan pasukana berkuda.
Medan peperangan telah dipenuhi para prajurit. Kaum muslimin saling merapat. Kaum Quraisy pun mulai mendekat. Rasulullah bersabda, “Majulah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”
Singkat cerita peperangan berakhir dengan kemenangan ada di pihak kaum muslimin. Dari pihak musuh terbunuh 70 orang dan tertawan 70 orang juga. Sedangkan dari pihak muslim, gugur 6 orang muhajirin dan 8 orang anshor.
Diantara tawanan perang tersebut, terdapat menantu Rasulullah yang bernama Abul ‘Ash suami Zainab. Dan sebagaimana kebijakan tentang tawanan perang, Abul ‘Ash akan dibebaskan manakala kerabatnya memberikan tebusan.
Mendengar hal tersebut, Zainab mengutus saudara Abul ‘Ash untuk berangkat ke Madinah dengan membawa harta tebusan. Setelah sampai, utusan tersebut menemui Rasulullah dan menyerahkan harta tebusan dari Zainab.
Rasulullah langsung menitikkan air mata melihat harta tebusan tersebut. Karena harta tebusan tersebut adalah kalung yang dulu dipakai Khadijah, yang dihadiahkan kepada Zainab saat menikah.
Akhirnya setelah Rasulullah bermusyawarah dengan sahabatnya, maka dibebaskanlah Abul ‘Ash tanpa uang tebusan. Namun ada syarat yaitu mengizinkan Zainab untuk hijrah ke Madinah.
***
Menikah tidak hanya menyatukan dua insan. Tapi menyatukan dua buah keluarga. Kedua insan tersebut akan mendapatkan orang tua baru. Sebagaimana orang tua kandung, mertua juga harus perhatian terhadap menantunya. Selalu menanyakan keadaannya dan harus peka terhadap kondisi menentunya, walalupun berbeda keyakinannya.
Dengan sikap seperti itulah, maka akan terlihat rasa kasih sayang yang ditujukan mertua kepada menantunya, sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis.
Semoga . . .(gusWAH)