Sebaik-baik Manusia
Setelah pemimpin suku-suku Quraisy menyepakati siapa yang memutuskan perselisihan diantara mereka tentang hajar aswad, maka Muhammad meminta sehelai kain. Ia mengambil hajar aswad dan meletakannya di atas kain, kemudian berkata, “Setiap (pemimpin) suku hendaknya memegang sudut kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama.” Mereka melakukan apa yang diminta Muhammad. Ketika sampai pada tempatnya, beliau mengambil hajar aswad dan meletakannya di tempatnya.
Demikianlah, Muhammad berhasil mencegah terjadinya perang diantara mereka. Hal tersebut dilakukan dengan bijaksana, cerdas, rasa simpati, kelembutan, dan perdamaian antar sesama manusia. Beliau menjadi rahmat bagi mereka yang berselisih.
***
Rahmat artinya kelembutan. Rahmat juga diartikan dengan kasih sayang. Diutusnya Nabi Muhammad adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia.
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Keberadaan manusia ditentukan oleh kemanfaatannya bagi orang lain. Apakah dia bermanfaat bagi orang lain atau tidak. Oleh karena itu, karakter yang harus kita miliki adalah karakter bermanfaat.
Sudahkah kita memberikan manfaat bagi orang lain? (gusWAH)