Dakwah Gagal?
Setelah 10 tahun berdakwah menyeru kepada Islam, Rasulullah kehilangan dua orang yang menjadi tulang punggung dan pelindung beliau dalam menyebarkan Islam, yaitu Abu Thalib dan Khadijah.
Abu Thalib yang menjadikan dirinya sebagai perisai melindungi dakwah Islam dari gangguan kafir Quraisy meninggal pada usia 87 tahun. Meninggalnya Abu Thalib menyebabkan luka yang mendalamdalam diri Rasulullah. Terlebih lagi ia meninggal tanpa mengucapkan syahadat.
Ibnul Musayyib menceritakan, “Sewaktu kematian semakin mendekati Abu Thalib, Nabi Muhammad menjumpainya. Pada waktu itu ada Abu Jahal di sisi Abu Thalib. Rasulullah berkata, “Wahai paman, ucapkanlah laa ilaaha illallaah, sepotong kalimat yang menjadi hujjah bagimu di hadapan Allah kelak.” Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah angkat bicara, “Wahai Abu Thalib, apakah kamu ingin keluar dari ajaran Abdul Mutahlib?” Mereka berdua terus berkata demikian hingga akhir hidup Abu Thalib berada di atas ajaran Abdul Muthalib. Mendengar ucapan terakhir paman beliau, Rasul berkata, “Aku akan memohon ampun bagimu selama itu tidak dilarang. (HR Bukhari)
***
Seseorang tidak mendapatkan hidayah bukan berarti dakwah itu gagal. Tugas seorang dai hanya menyampaikan. Apabila diterima, Alhamdulillah. Apabila tidak diterima, tidak ada kewajiban lagi. Jangan dipaksa menerima, jangan dimusuhi, tapi didoakan. Allah berfirman, “Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” (QS Yasin: 17)
Keberhasilan dakwah tidak dilihat dari jumlah orang yang mau menerima dakwahnya. (gusWAH)