Skip to content

Office Location

Jl. Cerme No.24, Sidanegara, Cilacap  53223

Phone Number

(0282) 533123

Send a Message

contact@alirsyad-cilacap.or.id

Wajibnya Menjaga Rahasia

Diriwayatkan dari Tsabit dari Anas, Rasulullah mendatangiku dan di waktu itu aku sedang bermain-main dengan beberapa orang anak. Beliau mengucapkan salam kepada kami, kemudian menyuruhku untuk suatu keperluan. Oleh sebab itu aku terlambat mendatangi ibuku. Selanjutnya setelah aku datang, ibuku bertanya, ‘Apakah yang menahanmu?’”Aku pun berkata, “Aku diperintah oleh Rasulullah untuk suatu keperluannya.” Ibu bertanya, “Apakah keperluannya itu? Aku menjawab: “Itu adalah rahasia.” Ibu berkata: “Kalau begitu jangan sekali-kali engkau memberitahukan rahasia Rasulullah tersebut kepada siapa pun juga.”Anas berkata, “Demi Allah, andaikata rahasia itu pernah aku beritahukan kepada seseorang, sesungguhnya aku akan memberitahukan hal itu kepadamu pula, wahai Tsabit.” (HR. Muslim)

Makna Hadits Secara Global

Menjaga rahasia merupakan akhlaq mulia yang harus dimiliki seseorang. Menjaga rahasia merupakan salah satu bentuk amanah yang harus dijaga oleh seseorang. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat dari Jabir bin Abdillah bahwasannya Rasulullah bersabda:

“Ketika seseorang mengajak berbicara dengan sebuah pembicaraan. Kemudian setelah itu dia berpaling niscaya hal itu menjadi sebuah amanah “ (HR.Tirmiidzi).

Untuk itulah hendaknya seorang muslim berusaha untuk bisa menjaga amanah yang diberikan kepadanya, termasuk di dalamnya adalah menjaga rahasia yang ia ketahui dan diminta untuk merahasiakannya.

Syaikh Utsaimin dalam syarh riyadhush shalihin menjelaskan bahwa seseorang tidak diperbolehkan menceritakan sebuah rahasia yang diamanahkan kepadanya meskipun kepada ibu dan bapaknya. Misalnya, ada seseorang yang memintamu untuk menunaikan sebuah keperluan dan diminta untuk merahasiaakannya kemudian ayahmu bertanya:

“Apakah keperluannya yang kamu diminta untuk mengerjakannya? Janganlah kamu memberitahunya meskipun yang bertanya adalah ayahmu atau ibumu, karena hal itu merupakan rahasia orang lain yang tidak diperkenankan untuk diceritakan kepada siapapaun”

Diantara perkara penting yang termasuk sebuah rahasia yang harus dijaga adalah:

  1. Hubungan intim suami istri

    Rasulullah bersabda:

    “Sesungguhnya (pelanggaran) amanah terbesar di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang berhubungan intim dengan istrinya dan seorang istri yang berhubungan intim dengan suaminya, kemudian dia menyebarkan rahasia ranjangnya.” (HR. Muslim)

    Ibnul Jauzi berkata:

    “Yang dimaksud dengan rahasia dalam hadits ini adalah aib atau cacat yang ada pada badan yang tak terlihat. Ini adalah amanah yang harus dijaga.”

    Sedangkan Imam Nawawi memberikan penjelasan tentang hadits tersebut: bahwasanya ada larangan untuk menyebarkan rahasia hubungan intim antara suami dan istrinya dan menjelaskannya secara terperinci bagaimana ucapan dan gerakan istrinya. Sekedar menceritakan tentang jima’ tanpa ada manfaat dan keperluan termasuk makruh dan mencoreng muru’ah (harga diri). Jika ada keperluan atau kebutuhan, seperti mengingkari kenapa sang suami berpaling dari sang istri atau menjelaskan bahwa ia lemah dari berjima’ (berhubungan intim), maka tidaklah dilarang. Sebagaimana perkataan Nabi kepada seseorang,

    “Saya juga pernah melakukannya (jima’) dengan dia (Aisyah) kemudian kami mandi.” (HR.Muslim)

    Dan Nabi juga pernah berkata kepada Thalhah,

    Apakah kalian pengantinan malam ini? (Syarh Muslim) 

  2. Ada pesan untuk merahasiakan pembicaraan baik secara langsung maupun dengan isyarat

    Syaikh Utsaimin berkata:

    “Rahasia adalah sebuah kejadian tersembunyi yang terjadi antara dirimu dan saudaramu. Tidak diperbolehkan dirimu menceritakan kepada siapapun. Baik suadaramu itu berpesan langsung dengan perkataannya agar tidak menceritakan kepada siapapun atau diketahui dari tingkahnya yang menunjukkan ia tidak menyukai kejadian itu diketahui oleh orang lain atau dengan perkiraan ia tidak suka kejadian tersebut diketahui yang lainnya”.

  3. Sebagian ketaatan kepada allah

    Allah SWT berfirman :

    “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 271).

    Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan secara rahasia lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Sebagaimana penjelasan Ibnu Katsir bahwa tetap bersedekah secara rahasia itu lebih afdhol.

  4. Perbuatan maksiat

    Rasulullah bersabda:

    “Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Yaitu seseorang yang telah berbuat dosa di malam hari lantas di pagi harinya ia berkata bahwa ia telah berbuat dosa ini dan itu padahal Allah telah menutupi dosanya. Pada malam harinya, Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi harinya ia membuka sendiri aib yang telah Allah tutupi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada beberapa motivasi dari orang-orang shaleh terdahulu tentang pentingnya menjaga rahasia, antara lain (1) Ali bin Abi, “Rahasiamu adalah tawananmu. Jika engkau sudah membeberkannya, maka engkau yang menjadi tawanannya.” (2)Umar bin Abdil Aziz, “Hatimu adalah bejana rahasia. Mulut bejana itu adalah gemboknya, sedangkan lisan adalah kuncinya. Maka hendaknya setiap orang menjaga kunci rahasianya” dan(3) Hasan al-Bashri mengatakan, “Termasuk khianat adalah menceritakan rahasia saudaramu.”

Faidah-faidah Hadits

  1. Pentingnya menjaga rahasia dirinya maupun rahasia orang lain.
  2. Keutamaan Anas bin Malik dalam menjaga rahasia.
  3. Banyak perkara penting yang termasuk rahasia dan harus dijaga.

 

Buku Halaqah Ke -13
1. Dukun, Hukum Mendatanginya dan Mempercayainya
2. Malumu Barometer Imanmu
3. Sunnah Mencium Hajar Aswad
4. Mengobati Sihir Dengan Sihir
5. Wajibnya Menjaga Rahasia
6. Tata Cara Thawaf Sesuai Sunnah
Back To Top
Chat dengan WhatsApp