Sunnah Mencium Hajar Aswad
Dari ‘Umar, ia pernah mencium hajar aswad dan berkata,
“Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan mudarat dan tidak bisa memberikan manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.” (Muttafaqun‘Alaih)
Makna Hadits Secara Global
Ibadah adalah perkara tauqifiyah atau harus berdasarkan dalil. Seluruh ibadah harus memiliki standar dari dalil agar seseorang tidak mudah untuk mengada-adakan suatu ibadah. Termasuk hadits dalam bab ini, mencium hajar aswab adalah salah satu ibadah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad berdasarkan dalil. Jadi seseorang tidak boleh mencium sebuah batu atau suatu tempat dan diniatkan ibadah kecuali ada dalilnya. Tidak boleh seseorang menyamakan hajar aswad dengan batu-batu selainnya sehingga dia menciumnya dan meyakini bahwa batu-batu tersebut memiliki kekuatan atau keistimewaan.
Hadits ini menunjukkan bahwa shahabat Rasulullah sangat taat kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga mereka mengikuti perilaku atau Ibadah Rasulullah meskipun mereka tidak mengetahui rahasia atau hikmah di baliknya. Dan inilah makna Islam yang sesungguhnya yaitu tunduk dan patuh serta pasrah dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
Menyentuh dan mencium hajar aswad termasuk sunnah. Akan tetapi dengan banyaknya orang maka bisa dipastikan sangat sulit bisa menyentuh atau menciumnya. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai seorang muslim berdesak-desakan dan menyakiti muslim yang lain dengan mendorong atau menarik hanya untuk menyentuh hajar aswad. Karena hukum menyentuh hajar aswad adalah sunnah sedangkan tidak menganggu seorang muslim adalah kewajiban. Menyakiti seorang muslim ada larangannya.
Berikut ini beberapa adab yang perlu diperhatikan jika ingin melaksanakan sunnah mencium hajar aswad, yaitu:
- Berkeyakinan hajar aswad tidak bisa memberikan manfaat
dan madharat serta tidak memiliki kekuatan tertentu. - Tidak menzalimi orang lain ketika mencium hajar aswa.
- Janganlah sekali-kali menyewa orang (bodyguard) untuk melindungi anda agar bisa mencium hajar aswad karena mereka kasar dan akan menyakiti orang lain di sekitar Ka’bah.
- Jangan memotong lurus aliran thawaf, tetapi ikuti aliran thawaf perlahan-lahan mendekati hajar aswad.
- Jika dapat mencium hajar aswad, jangan terlalu lama ada banyak orang yang menanti di belakang.
- Jka sudah berhasil mencium hajar aswad, hendaknya jangan mengumbar dan menceritakan ke banyak orang karena ini adalah ibadah, jangan sampai kita riya’.
- Bagi wanita lebih berhati-hati lagi jika ingin mencium dan jika kondisinya berdesak-desakan.
- Jika tidak bisa mencium Hajar Aswad, ada cara lain.
Berikut adalah 4 cara menyentuh dan mencium hajar aswad serta bagaimana jika tidak bisa menyentuhnya. Syaikh DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani berkata, “Berkaitan dengan Hajar Aswad ada 4 sunnah yang ada contohnya dari Nabi Muhammad, yaitu: menyentuh hajar aswad dengan tangannya kemudian mencium dan bertakbir, jika tidak memungkinkan, maka ia menyentuh dengan tangannya dan mencium tangannya, jika tidak memungkinkan, maka ia menyentuh dengan tongkat atau semacamnya, kemudian mencium bagian yang tersentuh tersebut, dan jika tidak memungkinkan, ia berisyarat dengan tangannya dan bertakbir akan tetapi ia TIDAK mencium tangannya.
Faidah-faidah Hadist
- Wajibnya mengikuti petunjuk rasul yang telah beliau tunjuki walau tidak nampak hikmah atau manfaat melakukannya. Intinya, yang penting dilaksanakan tanpa mesti menunggu atau mengetahui adanya hikmah.
- Ibadah itu tauqifiyah, yaitu berdasarkan dalil, tidak bisa dibuat-buat atau direka-reka dan hukum asal ibadah adalah haram sampai ada dalil.
- Mencium hajar aswad termasuk ajaran Nabi Muhammad. Kenapa mencium hajar aswad? Alasannya mudah, karena ingin mengikuti ajaran rasul. Karena seandainya rasul tidak melakukannya, maka tentu kaum muslimin tidak melakukannya.
- Para sahabat begitu semangat melaksanakan setiap ajaran rasul.
- Yang mendatangkan manfaat dan mudhorot hanyalah Allah. Hajar aswad hanyalah batu biasa yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dan segala sesuatu selain Allah tidak dapat memberikan manfaat atau bahaya walau ia adalah sesuatu yang diagung-agungkan.
- Wanita tidaklah disunnahkan mencium hajar aswad kecuali jika keadaan sepi dari orang yang thawaf seperti pada malam hari atau waktu lainnya. Karena jika wanita mencium hajar aswad, itu dapat memudaratkan dirinya, juga memudaratkan para pria.